- Get link
- X
- Other Apps
Artikel terbaru
- Get link
- X
- Other Apps
Seatbelt atau sabuk keselamatan merupakan fitur standar yang harus ada di semua mobil. Namun, tahukah Anda jika kantong udara (airbag) juga berfungsi sebagai fitur keselamatan tambahan, yang dapat melindungi pengemudi dan penumpang dari benturan keras?
Umumnya, kantong udara muncul dari roda kemudi atau dashboard mobil. Kantong udara ini tidak akan menghalangi pernapasan penumpang karena material yang digunakan berupa nilon tipis dengan lubang-lubang kecil
Ketika tabrakan terjadi, sensor mobil yang ditempatkan di bagian depan langsung mengirimkan sinyal dan membuat kawat menjadi panas. Pemanasan ini menghasilkan sejumlah gas nitrogen yang mengisi airbag dan membuat kantong mengembang.
Setelah kepala pengemudi membentur airbag, nitrogen lantas keluar dan secara perlahan membuat kantong udara mengempis.
Menurut Department Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM), Iwan Abdurahman, airbag tidak hanya ada pada pengemudi dan penumpang depan, karena jumlah kantong udara tergantung model mobil. Oleh karena itu, airbag bisa juga diletakkan di dekat lutut, curtain, samping, dan lain-lain.
Kata Iwan, kecepatan kendaraan yang menyebabkan airbag mengembang bisa berbeda-beda, tergantung juga jenis benda yang ditabrak. Semakin kokoh benda yang ditabrak, maka kecepatannya bisa semakin rendah.
“Selain itu arah tabrakan. Apabila kita menabrak saat kondisi miring, dibutuhkan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan tabrakan frontal,” ungkap Iwan kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Iwan menjelaskan, airbag memiliki dua jenis sensor. Pertama, sensor depan yang terletak di sekitar headlamp. Sensor ini akan mendeteksi tabrakan arah depan. Kedua, sensor tengah terletak di dalam kabin, tepatnya di bawah lantai di bawah audio.
“Jika tabrakan yang terjadi begitu besar, energi atau getaran tabrakan akan terus ke kabin dan dideteksi oleh sensor ini. Artinya, tabrakan yang terjadi harus cukup kuat untuk mengaktifkan airbag tersebut,” kata Iwan.
Pegiat keselamatan sekaligus Kepala Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengungkapkan parah atau tidaknya kecelakaan bisa dilihat dari bukti kondisi kerusakan kendaraan.
Tabrakan tidak seketika dapat membuat airbag mengembang bila mobil dipacu dengan kecepatan di bawah 20 km/jam.
“Kalau kecepatan di atas 20 km/jam, maka bisa kita lihat dari terburainya airbag yang ada. Sensor airbag akan (mengirimkan sinyal untuk) meledak (saat mobil) menghajar sesuatu dengan momentum yang setara dengan kecepatan 20 km/jam ke atas,” ucap Jusri
![]() |
Kapan airbag berkembang dan letak sensornya. |
Umumnya, kantong udara muncul dari roda kemudi atau dashboard mobil. Kantong udara ini tidak akan menghalangi pernapasan penumpang karena material yang digunakan berupa nilon tipis dengan lubang-lubang kecil
Ketika tabrakan terjadi, sensor mobil yang ditempatkan di bagian depan langsung mengirimkan sinyal dan membuat kawat menjadi panas. Pemanasan ini menghasilkan sejumlah gas nitrogen yang mengisi airbag dan membuat kantong mengembang.
Setelah kepala pengemudi membentur airbag, nitrogen lantas keluar dan secara perlahan membuat kantong udara mengempis.
Menurut Department Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM), Iwan Abdurahman, airbag tidak hanya ada pada pengemudi dan penumpang depan, karena jumlah kantong udara tergantung model mobil. Oleh karena itu, airbag bisa juga diletakkan di dekat lutut, curtain, samping, dan lain-lain.
Kata Iwan, kecepatan kendaraan yang menyebabkan airbag mengembang bisa berbeda-beda, tergantung juga jenis benda yang ditabrak. Semakin kokoh benda yang ditabrak, maka kecepatannya bisa semakin rendah.
“Selain itu arah tabrakan. Apabila kita menabrak saat kondisi miring, dibutuhkan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan tabrakan frontal,” ungkap Iwan kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Iwan menjelaskan, airbag memiliki dua jenis sensor. Pertama, sensor depan yang terletak di sekitar headlamp. Sensor ini akan mendeteksi tabrakan arah depan. Kedua, sensor tengah terletak di dalam kabin, tepatnya di bawah lantai di bawah audio.
“Jika tabrakan yang terjadi begitu besar, energi atau getaran tabrakan akan terus ke kabin dan dideteksi oleh sensor ini. Artinya, tabrakan yang terjadi harus cukup kuat untuk mengaktifkan airbag tersebut,” kata Iwan.
Pegiat keselamatan sekaligus Kepala Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengungkapkan parah atau tidaknya kecelakaan bisa dilihat dari bukti kondisi kerusakan kendaraan.
Tabrakan tidak seketika dapat membuat airbag mengembang bila mobil dipacu dengan kecepatan di bawah 20 km/jam.
“Kalau kecepatan di atas 20 km/jam, maka bisa kita lihat dari terburainya airbag yang ada. Sensor airbag akan (mengirimkan sinyal untuk) meledak (saat mobil) menghajar sesuatu dengan momentum yang setara dengan kecepatan 20 km/jam ke atas,” ucap Jusri
Informasi Penting
- Kenapa tidak boleh pegang kaca lampu halogen
- Update Harga Kampas Rem Mobil Terbaru
- Update Harga Shockbreaker Mobil Terbaru
- Daftar Pajak Mobil Mercedes-Benz Terbaru dari Tahun 1990 hingga 2024
- Daftar Pajak Mobil Toyota Terbaru dari Tahun 1990 hingga 2024
- Daftar Pajak Mobil Daihatsu Terbaru dari Tahun 1990 hingga 2024
- Update Daftar Harga Ban Mobil Berbagai Merek dan Ukuran
- 10 Sparepart Mitsubishi Xpander Paling Murah dan Paling Mahal, Lengkap dengan Harga dan Waktu Penggantiannya
- Mobil Listrik di Indonesia: Model, Harga, dan Pajaknya
- Inilah Sparepart Hyundai Stargazer Yang Harus Rutin di Ganti. Dari Termurah hingga Termahal
Aksesoris
- 4 penyebab remote mobil rusak.
- foto ide modifikasi audio mobil terbaru
- Daftar harga part body yamaha nmax
- Daftar harga sparepart body honda PCX. Mahal atau murah?
- Bumper truk canter custom keren untuk modifikasi
- Aksesoris truk Canter bahan Fiber keren terlengkap dan terbaik.
- Skuadron 20. Kumpulan Blazer dengan modifikasi velg R20 untuk tampil mewah dan elegan. Kupas harga dan biaya.
- Modifikasi lampu utama mobil Opel Chevrolet Blazer Samba menggunakan headlamp Chevrolet Tahoe/Suburban.
- Inilah harga emblem wuling confero
- Ngintip kerennya Xride versi Taiwan. Bisa buat bahan Modif nih..
Modifikasi
- Paket Hemat Modif Mesin Toyota Kijang Innova Reborn Diesel
- Kenapa harus membeli Nissan Serena sebagai mobil keluarga?
- 10 Tips Inspirasi modifikasi mobil innova yang menambah gaya dan performa
- Modifikasi toyota Innova menjadi limousine
- Bagaimana jika Yamaha R15 di modifikasi model Touring.
- Keren juga Grand max di Modif seperti ini.
- Wow.. kreasi orang Indonesia, CB bermesin 6 silinder, suaranya sangar!!
- Modifikasi Jimny ceper, beda aliran tapi keren.
- Baru preorder, Ide modifikasi Kawasaki ZX25R menjadi ban cacing sudah ada.
- Jangan modifikasi Plat nomor kendaraan, ini hukuman dan kisaran Dendanya.
Tips
- Kenapa tidak boleh pegang kaca lampu halogen
- Tips Membeli Mobil Wuling Almaz terbaru 2024
- Oli Apa Saja yang Harus Diganti pada Mobil Matic?
- DTC error P0017 dan U140C pada Wuling Almaz
- 10 Ciri ban mobil kamu harus ganti.
- Cara memilih dan membeli helm yang cocok untuk dipakai sehari-hari atau touring.
- Cara memilih oli mobil dan motor yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda
- Kenapa harus beli Toyota Fortuner?
- Cara Membedakan Ban Asli dan Palsu
- Pengaruh Tekanan Udara Ban terhadap Performa dan Konsumsi Bahan Bakar Mobil
Bengkel
- Kenapa tidak boleh pegang kaca lampu halogen
- Mengintip mobil listrik Chery J6: Harga, Pajak, Sparepart, dan Bengkel yang Perlu Anda Ketahui
- Inilah Sparepart Hyundai Stargazer Yang Harus Rutin di Ganti. Dari Termurah hingga Termahal
- Oli Apa Saja yang Harus Diganti pada Mobil Matic?
- DTC error P0017 dan U140C pada Wuling Almaz
- Honda Jazz GE8 bergetar ketika lepas kopling. Cek bagian ini omku..
- Cara memilih oli mobil dan motor yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda
- Pilih Toyota Avanza atau Suzuki Ertiga?
- Kenapa harus membeli Nissan Serena sebagai mobil keluarga?
- 5 alasan harus membeli Nissan Xtrail
Comments
Post a Comment