- Get link
- X
- Other Apps
Artikel terbaru
- Get link
- X
- Other Apps
Datsun mengklaim bahwa GO+ Panca dirancang sesuai dengan kebutuhan keluarga Indonesia. Mungkin, banyak orang yang ragu kemampuan bangku baris ketiganya mengangkut penumpang dewasa.
Namun, seberapa seringkah bangku ini dimanfaatkan? Bukan pemandangan aneh setiap hari kita melihat MPV dan SUV besar dengan kapasitas 7 orang hanya dinaiki 1 atau 2 orang saja. Pun ternyata bangku ketiga GO+ masih layak untuk diduduki oleh 2 anak kecil.
Gencarnya pemberitaan membuat wajah GO+ sudah tidak asing lagi. Tampilan depannya begitu kuat. Salah satu ciri khasnya adalah moncong gril trapezoidal berlapis krom. Gaya dinamis berlanjut ke lampu depan dan bumper dengan lekukan tajam.
Mirip Nissan Grand Livina, siluet samping GO+ begitu bersahaja. Pelek besi 13 inci ditutupi dop dan rumah spion samping hitam. Agar tidak kehilangan aura modern, lekuk bahu dibuat menonjol hingga belakang. Sebagai penyelaras, lampu belakang tampil memikat.
Agar tetap up-to date, tersedia MID dan RPM meter digital. Terdapat juga patokan penggantian gigi di speedometer supaya didapatkan konsumsi BBM irit.
Seperti kembali ke masa lalu, tuas rem parkir model tarik berada di sisi tuas transmisi. Bukan selera banyak orang, namun posisi keduanya mudah dijangkau. Termasuk pula bangku kiri yang menginvasi konsol tengah. Selain bisa dimanfaatkan untuk menaruh barang, setting tersebut melegakan posisi duduk.
Sepintas, bangku baris kedua terkesan sempit. Entah sengaja atau tidak, Datsun mengakalinya dengan tidak menutup rongga antar rel bangku depan. Otomatis kaki penumpang bisa masuk ke dalam dan menambah ruang gerak kaki.
GO+ menggunakan mesin serupa milik Nissan March, datsun mencatat tenaga 67 dk dan torsi 104 Nm. Transmisi manual 5-speed dengan final gear 4,353 menyalurkan daya ke roda depan.
Kompensasi gigi 1 3,333 dan final gear besar membantu mengurangi defisit tenaga 8 dk dari March. Sentuhan pada komputer mesin menyesuaikan dengan daya angkut GO+ yang lebih besar.
Makanya, ia sangat mudah untuk start dari berhenti. Ban depan 155/70 R13 mudah spin di tempat. Reaksinya cukup menjanjikan, dengan perpindahan gigi mudah dan perbandingan gigi pas di setiap rentang kecepatan. Desing khas mesin 3-silinder mengiringi laju mobil.
Cukup terkejut dengan bantingan suspensinya. ayunan suspensi GO+ terasa lembut. Bonus lainnya, setir dengan EPS yang ringan tetap lincah saat dikendalikan. Bodi pipih membantu mereduksi gejala limbung. Singkatnya, mirip Nissan March yang dipanjangkan.
Bicara fitur, Datsun GO+ Panca tipe T ini termasuk ‘cukup’. Tentu untuk model di segmennya. Seperti power window yang hanya ada di pintu depan. Itu pun tidak terpusat di bangku sopir. Penumpang belakang hanya dibekali tuas putar. Tidak masalah mengingat selama ini sopir yang lebih butuh naik-turunkan kaca.
Terdapat donggle untuk meletakkan gadget. Via AUX-IN, Anda dapat mendengarkan lagu dari gadget. Koneksi USB hanya berfungsi sebagai charger. Wiper dengan intermitten dan lampu kecil di depan yang akan mati 30 detik setelah mobil dimatikan adalah fitur yang melengkapi.
Dengan harga Rp 99,9 juta, sangat relatif untuk menyatakan bahwa itu kemahalan atau kemurahan.
Namun, seberapa seringkah bangku ini dimanfaatkan? Bukan pemandangan aneh setiap hari kita melihat MPV dan SUV besar dengan kapasitas 7 orang hanya dinaiki 1 atau 2 orang saja. Pun ternyata bangku ketiga GO+ masih layak untuk diduduki oleh 2 anak kecil.
Gencarnya pemberitaan membuat wajah GO+ sudah tidak asing lagi. Tampilan depannya begitu kuat. Salah satu ciri khasnya adalah moncong gril trapezoidal berlapis krom. Gaya dinamis berlanjut ke lampu depan dan bumper dengan lekukan tajam.
Mirip Nissan Grand Livina, siluet samping GO+ begitu bersahaja. Pelek besi 13 inci ditutupi dop dan rumah spion samping hitam. Agar tidak kehilangan aura modern, lekuk bahu dibuat menonjol hingga belakang. Sebagai penyelaras, lampu belakang tampil memikat.
Agar tetap up-to date, tersedia MID dan RPM meter digital. Terdapat juga patokan penggantian gigi di speedometer supaya didapatkan konsumsi BBM irit.
Seperti kembali ke masa lalu, tuas rem parkir model tarik berada di sisi tuas transmisi. Bukan selera banyak orang, namun posisi keduanya mudah dijangkau. Termasuk pula bangku kiri yang menginvasi konsol tengah. Selain bisa dimanfaatkan untuk menaruh barang, setting tersebut melegakan posisi duduk.
Sepintas, bangku baris kedua terkesan sempit. Entah sengaja atau tidak, Datsun mengakalinya dengan tidak menutup rongga antar rel bangku depan. Otomatis kaki penumpang bisa masuk ke dalam dan menambah ruang gerak kaki.
GO+ menggunakan mesin serupa milik Nissan March, datsun mencatat tenaga 67 dk dan torsi 104 Nm. Transmisi manual 5-speed dengan final gear 4,353 menyalurkan daya ke roda depan.
Kompensasi gigi 1 3,333 dan final gear besar membantu mengurangi defisit tenaga 8 dk dari March. Sentuhan pada komputer mesin menyesuaikan dengan daya angkut GO+ yang lebih besar.
Makanya, ia sangat mudah untuk start dari berhenti. Ban depan 155/70 R13 mudah spin di tempat. Reaksinya cukup menjanjikan, dengan perpindahan gigi mudah dan perbandingan gigi pas di setiap rentang kecepatan. Desing khas mesin 3-silinder mengiringi laju mobil.
Cukup terkejut dengan bantingan suspensinya. ayunan suspensi GO+ terasa lembut. Bonus lainnya, setir dengan EPS yang ringan tetap lincah saat dikendalikan. Bodi pipih membantu mereduksi gejala limbung. Singkatnya, mirip Nissan March yang dipanjangkan.
Bicara fitur, Datsun GO+ Panca tipe T ini termasuk ‘cukup’. Tentu untuk model di segmennya. Seperti power window yang hanya ada di pintu depan. Itu pun tidak terpusat di bangku sopir. Penumpang belakang hanya dibekali tuas putar. Tidak masalah mengingat selama ini sopir yang lebih butuh naik-turunkan kaca.
Terdapat donggle untuk meletakkan gadget. Via AUX-IN, Anda dapat mendengarkan lagu dari gadget. Koneksi USB hanya berfungsi sebagai charger. Wiper dengan intermitten dan lampu kecil di depan yang akan mati 30 detik setelah mobil dimatikan adalah fitur yang melengkapi.
Dengan harga Rp 99,9 juta, sangat relatif untuk menyatakan bahwa itu kemahalan atau kemurahan.
Comments
Post a Comment